Langsung ke konten utama

Sektor Konstruksi Bisa Terimbas Perkembangan Teknologi Digital

Presiden Joko Widodo mengingatkan sektor konstruksi nasional agar mewaspadai perkembangan pesat teknologi digital yang terlihat dalam revolusi industri 4.0. Tujuannya agar sektor konstruksi nasional dapat mengikuti perkembangan tersebut dan tidak tertinggal dibanding negara-negara lain.

“Hati-hati, dunia sudah memasuki revolusi industri 4.0. Ada artificial intelligence, advance robotic, big data analytics, internet of things (IoT), virtual reality. Semuanya kita harus tahu. Sehingga perkembangan-perkembangan itu, kita tidak ketinggalan,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutan pembukaan Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2018 di Jiexpo Kemayoran, Rabu (31/10).

Menurut Presiden, dalam beberapa tahun ini, dunia konstruksi juga ramai soal 3D printing. “Bangun rumah hanya 24 jam, hitungan jam. Bangunan jembatan cepat sekali. Dengan 3D printing, bangun kawasan industri hanya dalam hitungan bulan. Bisa terjadi jika perkembangan teknologi seperti yang kita lihat sekarang ini,” ucapnya.

Dia menerangkan, perkembangan teknologi itu harus bisa diadopsi sektor konstruksi nasional dalam rangka mendukung program percepatan pembangunan infrastruktur nasional. Pembangunan infrastruktur, bendungan, pembangkit listrik, jalan tol, dan pos batas negara dimaksudkan untuk meningkatkan konektivitas, menyambungkan, membuka daerah terisolir, memudahkan dan memurahkan biaya transportasi dan logistik.

“Hal ini bukan hanya untuk mendorong pembangunan ekonomi, tapi juga mempersatukan Indonesia. Orang bisa terbang dari Jawa ke Maluku Utara dan lainnya. Ini juga bisa menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh Indonesia. Tanpa insinyur, ahli konstruksi, saya pastikan program infrastruktur pemerintah tidak bisa jalan,” ujarnya.

Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2018 di Jiexpo Kemayoran, Rabu (31/10), dibuka oleh Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani. Dalam acara tersebut, Presdien Joko Widodo secara simbolis memberikan sertifikat kompetensi kepada 10.000 ahli konstruksi.

Presiden Jokowi menambahkan, perlunya sertifikat kompetensi bagi pekerja konstruksi sebagai modal untuk bersaing dengan pekerja dari negara-negara lain. Presiden menargetkan, jumlah sertifikat kompetensi dapat bertambah 10 kali lipat di tahun depan.

“Jumlah sertifikat ini masih sangat sedikit, saya minta tahun depan 10 kali lipat dari yang diberikan sekarang, karena dalam persaingan global sertifikat seperti ini sangat dibutuhkan sekali,” kata Presiden.

Dengan adanya sertifikat, maka pekerja atau ahli konstruksi di Tanah Air tidak kalah dengan negara-negara lain. “Karena itu saya sangat menghargai, apresiasi kontribusi bapak ibu (pekerja konstruksi), terutama para pelaku di lapangan saudara-saudara adalah pelaku di lapangan apalagi bekerja di daerah terisolir,” tambah dia.

Sertifikasi konstruksi ini menjadi penting karena sesuai amanat UU No 2 Tahun 2017 yang menyatakan, setiap pekerja konstruksi wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja. Bagi pengguna jasa dan/atau penyedia jasa wajib mempekerjakan tenaga kerja sertifikat, kalau tidak akan dikenakan sanksi mulai dari denda administratif sampai penghentian sementara kegiatan layanan.

Dari total 8,14 juta tenaga kerja tenaga kerja konstruksi, baru 10%-nya tersertifikasi kompetensi. Untuk itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengimbau kepada seluruh pihak terkait untuk memegang komitmennya untuk menegakkan ketegasan hukum. “Penggunaan tenaga kerja bersertifikat harus tertuang sejak disepakatinya kontrak kerja konstruksi demi jaminan profesionalisme, mutu, dan akuntabilitas dari setiap kerjaannya,” kata Basuki.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani menambahkan Kadin mendukung program sertifikasi yang telah diprakarsai oleh Kementerian PUPR untuk menciptakan tenaga yang handal, terutama dalam menghadapi semakin meningkatnya pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam rangka pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Saat ini dibutuhkan sekitar 394.000 tenaga kerja konstruksi yang bersertifikat, sehingga memiliki kompetensi yang lebih baik. Rosan mengatakan, Kadin mengajak semua pemangku kepentingan terkait mulai dari BUMN, pelaku usaha swasta, perguruan tinggi, kementerian, asosiasi profesi, dan LPJKN untuk ikut berperan mengingkatkan kualitas SDM melalui program sertifikasi tenaga kerja.(*)

Sumber: klik di sini


* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 162 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini


Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 162 database, klik di sini
  • Butuh 21 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 19 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market research dan kajian finansial, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

15 Kumpulan Data Industri Besi dan Baja di Indonesia

  Duniaindustri.com (Juni 2021) -- Berbagai tantangan dan peluang masih membayangi industri baja nasional. Dengan peranan penting sebagai mother industry, sektor industri baja memiliki potensi perkembangan yang cukup signifikan di Indonesia. Terlebih lagi mengingat Indonesia masih menjadi emerging country yang terus membangun baik infrastruktur maupun segmen konstruksi lainnya. Untuk mengcover  rekam jejak industri ini dalam digital database , siapa market leader, tren pertumbuhan pasar, serta bagaimana peta persaingannya, simak ulasan 15 digital database berikut ini: 1)  Data Trend Harga HRC dan CRC Periode 2016-2021 (Komparasi Harga di China dan Indonesia) 2)  Data Riset Pangsa Pasar Baja Canai Panas atau HRC 2015-2024 (Market Growth Industri Baja) 3)  Riset Data Spesifik Bahan Material Bangunan 2015-2024 (Tren Pertumbuhan Pasar Pasca Covid-19) 4)  Market Outlook 6 Jenis Baja Konstuksi 2015-2024 (Corrugated Steel, Guardrails, Steel Decks, Tower, Transmisi...

Riset Segmentasi Pasar Industri Sepeda 2016-2024

   Duniaindustri.com (Februari 2021) -- Terbukti selama masa pandemi Covid-19, sejumlah sektor industri mengalami penurunan drastis, namun ada beberapa sektor yang justru menuai pertumbuhan. Pandemi telah mengubah landskap bisnis secara sektoral dengan meninggalkan pergeseran perilaku konsumen, termasuk di industri sepeda (bicycle). Untuk membedah trend pertumbuhan serta peta pangsa pasar pemain lokal, tim Duniaindustri.com merilis " Riset Data Spesifik Industri Sepeda Bicycle 2016-2024 (Market Growth Segmentation & Market Leader Database) " pada minggu ketiga Februari 2021 yang menampilkan riset independen, riset data spesifik, data komprehensif, market outlook, dan database digital terlengkap di Indonesia. Riset data ini berisi 38 halaman pdf berukuran 4,38 MB yang dibuat untuk menjadi panduan komprehensif serta referensi bagi investor, korporasi, peneliti, dan berbagai stakeholders secara luas.   Riset data ini dimulai dengan menampilkan ulasan singkat (...

Mengkaji 12 Metodologi Riset Pasar di Sektor Industri

   Duniaindustri.com (Juli 2024) -- Seiring dengan geliat iklim bisnis yang terasa makin cepat di semester II 2024, pelaku industri perlu memperkuat penetrasi pasar dan daya dobrak marketing guna menyongsong prospek pertumbuhan tinggi di era pemerintahan baru. Duniaindustri.com sebagai salah satu startup big data dan market research ikut mendukung hal itu dengan mengupdate digital database yang saat ini mencapai 297 data research di 28 sektor industri. Didukung metodologi yang komprehensif, mulai dari survei lapangan, database exim, direktori database, hingga studi literatur terkini, data research Duniaindustri.com diharapkan menjadi benchmark tersendiri bagi pelaku industri. Tim Duniaindustri.com memperluas cakupan metodologi dan teknik pengumpulan, penelusuran, dan pengolahan data, analisis, kajian independen, serta riset data spesifik dengan 12 komponen utama, yakni: 1. Survei lapangan 2. Kuesioner 3. Market comprehensive database (regulatory source) 4. Market intelligence ...