Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Mengenal lebih dalam detektif industri

Sektor industri di Indonesia menawarkan peluang usaha yang mencakup seluruh sendi kehidupan manusia, dari mulai pakaian, makanan dan minuman, peralatan rumah tangga, produk perawatan tubuh, hingga menyentuh aktivitas sosial manusia. Perkembangan sektor industri itu juga membuka kesempatan untuk pemain baru yang berusaha merebut kue pasar yang ditawarkan. Untuk pemain baru, dibutuhkan riset, data, dan analisis untuk melakukan penetrasi pasar secara efektif dan efisien. Artinya, tenaga dan modal yang dihamburkan tidak terbuang percuma, dan kalah bersaing dengan pemain existing. Menyadari hal itu, aktivitas mata-mata (spionase) di sektor industri di Indonesia sedang marak saat ini seiring dengan pertumbuhan kelas menengah yang membuat daya beli masyarakat melonjak sehingga produk produk konsumen semakin diminati masyarakat dan produsen semakin berlomba-lomba mengguyur pasar dengan berbagi produk konsumen. Dengan semakin meningkatnya daya beli, produsen semakin semangat mengguyur p

205 Perusahaan Farmasi Perebutkan Pasar Lokal Sebesar Rp 74,2 Triliun

Pasar industri farmasi ternyata besar dan menggiurkan bagi perusahaan farmasi nasional. Di tengah santernya polemik dugaan gratifikasi dokter oleh perusahaan farmasi , industri ini diperkirakan tetap tumbuh positif tahun ini. Pasar farmasi di Indonesia diestimasi tumbuh 7% menjadi Rp 74,2 triliun dibanding tahun lalu Rp 69,4 triliun, menurut perhitungan duniaindustri.com. Estimasi tersebut mengacu pada pertumbuhan tahun lalu, laju perekonomian nasional, dan depresiasi rupiah yang membuat biaya produksi membengkak. Pertumbuhan pasar farmasi tahun ini lebih rendah dibanding tahun lalu sebesar 9% menjadi Rp 69,4 triliun dibanding 2013 sebesar Rp 63,8 triliun. Salah satu faktor pendongkrak pertumbuhan tinggi tahun lalu adalah berlakunya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang dijalankan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Berdasarkan laporan riset Business Monitor International (BMI), Indonesia tetap menjadi pasar farmasi yang paling menjanjikan di Asia Tenggara. H

400 Perusahaan Mesin dan Elektronik China Bidik Pasar Indonesia

Meski ekonomi melambat, penjualan elektronik diprediksi turun, sektor elektronik masih menarik bagi investor. Mau tahu buktinya. 400 Perusahaan Mesin dan Elektronik China Bidik Pasar Indonesia Perusahaan mesin dan elektronik China makin agresif membidik pasar Indonesia sebagai tujuan ekspor produknya. Lihat saja, 400 perusahaan mesin dan elektronik China akan merambah pasar Indonesia dengan langkah awal memamerkan produk mereka. Dari 400 perusahaan itu, tiga di antaranya merupakan perusahaan yang sudah merambah pasar internasional yakni Dongfeng Liuzhou Motor Co Ltd (produsen mobil yang pada 2010 mencetak penjualan US$ 1,8 miliar pada 2010), Guangxi Mingli Group Co Ltd (produsen asam fosfat terbesar di Guangxi, China), dan Gaungxi Yulin Pharmaceutical Co Ltd (produsen obat tradisional China). Perwakilan Kantor Perdagangan Guangxi China, Zhang Siqi, menjelaskan 400 perusahaan China itu akan mengikuti pameran The 6th China Machinery and Electronic Products Exhibition 2011 yang diadaka

Enam Perusahaan Rokok Kuasai Pangsa Pasar Terbesar di Indonesia

Industri rokok di Indonesia, meski sudah dibatasi, tetap tumbuh dan berkembang. Berikut ini 6 pemain terbesar di sektor itu. Duniaindustri.com (September 2015) – Dari total 1.664 unit usaha di industri rokok di Indonesia, ternyata enam perusahaan rokok menguasai pangsa pasar terbesar. Keenam perusahaan rokok tersebut adalah PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dengan pangsa pasar sebesar 31,1% pada 2012, diikuti oleh PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dengan pangsa 20,7%, PT Djarum dengan pangsa 20,2%, PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) dengan pangsa 8,0%, PT Nojorono dengan pangsa sebesar 5,8%, dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) memegang pangsa 1%, berdasarkan  data duniaindustri.com . Indonesia merupakan salah satu negara pengkonsumsi rokok terbesar di dunia. Tanpa memasukkan Amerika Serikat dan China, Indonesia merupakan pasar rokok terbesar ke-2 di dunia, setelah Rusia, dengan volume produksi rokok mencapai 265 miliar batang pada 2014. Duniaindustri.com mencatat,  nilai pasar