Langsung ke konten utama

Market Demand Mie Instan Menyusut, Tantangan Bagi Produsen

Market demand untuk produk mi instan di Indonesia terus menurun sejak 2015 hingga 2019, menurut data Asosiasi Mi Instan Dunia (World Instan Noodle Association/WINA). Hal itu bertolakbelakang dengan market demand mi instan secara global yang terus tumbuh pada periode yang sama.

Berdasarkan data WINA, demand mi instan di Indonesia pada 2015 mencapai 13,2 juta porsi, dan menurun menjadi 13,01 juta porsi pada 2016, turun lagi menjadi 12,62 juta porsi pada 2017. Pada 2018, angka tersebut kembali turun menjadi 12,54 juta porsi. Demikian juga pada 2019 yang tercatat turun menjadi 12,52 juta porsi.

Meski demikian, Indonesia masih tetap menjadi pasar kedua terbesar di dunia, setelah China/Hong Kong. Market demand mi instan di China/Hong Kong tercatat mencapai 41,45 juta porsi pada 2019, naik dibanding setahun sebelumnya 40,25 juta porsi.

Di urutan ketiga, pasar mi instan India justru tumbuh lebih dari dua kali lipat pada periode 2015 hingga 2019. Market demand mi instan di India tercatat 6,73 juta porsi pada 2019, melonjak signifikan dibanding 2015 yang hanya 3,26 juta porsi. Pasar mi instan India sejak 2018 telah menggeser pasar Jepang di urutan ketiga.

“Total market demand mi instan secara global yang dihitung WINA tumbuh stabil sejak 2015 hingga 2019. Pada 2015, market demand mi instan secara global mencapai 97,49 juta porsi dan naik berturut-turut menjadi 97,52 juta porsi (2016), 100,11 juta porsi (2017), 103,62 juta porsi (2018), dan 106,42 juta porsi (2019),” tulis WINA dalam laporan yang dirilis 11 Mei 2020.

Salah satu tantangan produk mi instan di Indonesia, menurut tim riset Duniaindustri.com, seiring makin meningkatnya demand akan makanan sehat. Faktor kesehatan menjadi salah satu kunci pengembangan produk mi instan ke depan. Di sisi lain, keunggulan akan harga yang terjangkau dan kepraktisan penyajian (siap saji) menjadi katalis pendorong demand mi instan di Indonesia.

Salah satu market leader industri mi instan di Indonesia, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), mencatatkan pertumbuhan penjualan konsolidasi pada 2019 sebesar 10 persen menjadi Rp 42,30 triliun, dari Rp 38,41 triliun pada 2018. Dalam keterangan tertulis, Chief Executive Officer (CEO) Indofood CBP Anthoni Salim mengatakan, laba usaha naik 15 persen menjadi Rp 7,40 triliun dari Rp 6,45 triliun. Sedangkan margin laba usaha naik menjadi 17,5 persen dari 16,8 persen.

“Kami senang ICBP dapat kembali mencatatkan pertumbuhan yang kuat di tahun 2019, didukung oleh kondisi perekonomian Indonesia yang baik meskipun pertumbuhan ekonomi global melambat karena meningkatnya ketegangan perdagangan dunia dan ketidakpastian geopolitik,” katanya.

Agar tetap kompetitif di tahun-tahun mendatang, lanjut dia, Indofood CBP akan terus memperkuat brand equity dan mendorong inovasi produk, meningkatkan ketersediaan produk, penjualan ekspor dan penjualan food service serta diversifikasi sumber bahan baku, sambil terus mengedepankan berbagai inisiatif penghematan biaya.(*)

Sumber: klik di sini

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 186 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 186 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi Implementasi Revolusi Industry 4.0 di Indonesia

Data Komprehensif Revolusi Industri 4.0 (Strategi Pengembangan dan Ketenagakerjaan hingga 2025) ini dirilis pada minggu ketiga Mei 2018 menampilkan data komprehensif, tren perkembangan, tahapan perubahan, infografis menarik , terkait revolusi industri 4.0 (strategi pengembangan dan ketenagakerjaan hingga 2025). Dilengkapi dengan komparasi perkembangan industri di negara-negara maju, data komprehensif ini dapat digunakan sebagai referensi strategis guna menentukan arah strategi bisnis ke depan. Data Komprehensif Revolusi Industri 4.0 (Strategi Pengembangan dan Ketenagakerjaan hingga 2025) ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2-7). Perekonomian Indonesia masih tumbuh positif, meski terjadi perlambatan. Masyarakat lebih memilih dalam berbelanja yang seperlunya, walaupun terjadi tren peningkatan dalam aktivitas pelesiran (halaman 2). Upaya perbaikan pemerataan infrastruktur menjadi prioritas pemerintah dengan b

Mengkaji 12 Metodologi Riset Pasar di Sektor Industri

   Duniaindustri.com (Juli 2024) -- Seiring dengan geliat iklim bisnis yang terasa makin cepat di semester II 2024, pelaku industri perlu memperkuat penetrasi pasar dan daya dobrak marketing guna menyongsong prospek pertumbuhan tinggi di era pemerintahan baru. Duniaindustri.com sebagai salah satu startup big data dan market research ikut mendukung hal itu dengan mengupdate digital database yang saat ini mencapai 297 data research di 28 sektor industri. Didukung metodologi yang komprehensif, mulai dari survei lapangan, database exim, direktori database, hingga studi literatur terkini, data research Duniaindustri.com diharapkan menjadi benchmark tersendiri bagi pelaku industri. Tim Duniaindustri.com memperluas cakupan metodologi dan teknik pengumpulan, penelusuran, dan pengolahan data, analisis, kajian independen, serta riset data spesifik dengan 12 komponen utama, yakni: 1. Survei lapangan 2. Kuesioner 3. Market comprehensive database (regulatory source) 4. Market intelligence database

Kumpulan 22 Riset Spesifik Otomotif Jadi Benchmark Peta Persaingan

Di era mobilisasi, digitalisasi, dan konektivitas tinggi, peranan industri otomotif makin ketara meski persaingan di sektor industri ini makin ketat. Betapa tidak, dengan jumlah penduduk 260 juta jiwa, industri otomotif memberikan kontribusi besar bagi perekonomian negeri ini. Untuk merekam seluk beluk industri otomotif di Indonesia,  duniaindustri.com  memiliki sedikitnya 22  data dan riset terkait perkembangan industri otomotif  di Indonesia. Mari kita simak ulasannya berikut ini. 1)  Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil) 2)  Riset Spesifik Market Tren Industri Oli Pelumas 2014-2020 (Tren Pertumbuhan & Pangsa Pasar) 2)  Riset Populasi Jumlah Sepeda Motor 1950-2025 (Market Analysis Provinsi Paling Potensial) 3)  Riset Tren Pasar Oli Motor Per Provinsi 2014-2016 (Proyeksi Market Size 2017) 4)  Riset Spesifik Market Size Industri Oli Pelumas (Tren Penjualan Dua Market Leader) new version 5)  Riset Eksklusif Pasar Oli Pelumas Mob