Langsung ke konten utama

Peran Tren Digital 2018 Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri

Perkembangan dunia digital yang pesat telah mengubah landscape perekonomian global. Revolusi tren digital telah melahirkan era baru industri yakni industri 4.0 (generasi keempat), suatu evolusi komputer yang menggabungkan internet of things (IoT), konektivitas, cloud computing, big data, dan artificial intelligence.

Karena itu, tidak heran jika pelaku industri dituntut untuk mengantisipasi setiap tren digital yang berkembang pesat. Tujuannya agar pelaku industri dapat beradaptasi, berinovasi, dan berkembang sesuai tren yang aktual.


International Data Corporation (IDC) Indonesia merilis 10 prediksi transformasi digital dan teknologi yang berdampak terhadap perusahaan lokal pada 2018 dan beberapa tahun ke depan. Dalam acara IDC Indonesia FutureScape 2018, Head of Consulting IDC Indonesia Mevira Munindra mengatakan berdasarkan hasil riset, setidaknya terdapat 10 prediksi terkait transformasi digital dan teknologi yang paling berpengaruh.

Prediksi tersebut diharapkan bisa memperkuat strategi digital perusahaan guna mempersiapkan diri sejalan dengan target untuk menjadi penggerak digital ekonomi terbesar di Asia Tenggara pada 2020 dengan nilai pasar US$ 130 miliar.

Pertama, terkait ekonomi digital, pada 2021 setidaknya 40% dari produk domestik bruto (PDB) akan terdigitalisasi melalui pertumbuhan di seluruh industri. Pada 2021 juga pelaku usaha akan menggunakan platform, data value, dan pengukuran keterlibatan konsumen sebagai valuasi seluruh perusahaan.

Kedua, pada 2021 diperkirakan porsi pelaku usaha yang menempatkan transformasi digital sebagai strategi utama baru untuk IT demi bersaing di ekonomi digital akan menjadi 20%. Mevira menyebut nantinya akan semakin terlihat model bisnis baru seiring meningkatnya kolaborasi. “Sharing economy terus tumbuh dan model bisnis baru terus tumbuh di Indonesia,” ujarnya.

Ketiga, diprediksi bahwa perusahaan akan membelanjakan dananya pada pelayanan komputasi awan atau cloud services dan peranti keras, peranti lunak, dan services cloud-enabling menyentuh US$266 juta dengan 30% di antaranya digunakan pada multicloud.

Keempat, penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) terus naik dan memiliki porsi 10% dari inisiatif digitalisasi pada 2021. Setidaknya 20% perusahaan komersial menggunakan AI berupa aplikasi dan lebih dari 30% konsumen akan berinteraksi dengan bot.

Kelima, aplikasi akan berpindah ke arsitektur hyper-agile dengan 15% pengembangan aplikasi pada platform cloud menggunakan microservices dan fungsi cloud seperti AWS Lambda dan Azure Functions dan lebih dari 25% microservices baru akan dipasang pada kontainer. Hal ini, katanya, akan terjadi pada 2021.

Keenam, pada 2021 pula diperkirakan teknologi human-digital (HD) terus berkembang dengan 30% aplikasi menggunakan suara sebagai penghubung utamanya. Sebanyak 5% perusahaan berbasis konsumerisme akan menggunakan sensor biometrik melalui augmented reality (AR). Mevira menuturkan teknologi itu akan memberikan nilai tambah terhadap pelayanan kepada konsumen.

“Kita lihat juga inisiatif di kesehatan, pendidikan dan juga banking menggunakan AR/VR (virtual reality) untuk enable customer experience,” katanya.

Ketujuh, pada 2021 10% perusahaan Indonesia menggunakan pelayanan berbasis blockchain sebagai dasar kepercayaan digital. Pada 2020, paling tidak, 20% pelaku usaha sektor perbankan dan rantai pasok mulai menggunakan teknologi ini untuk melakukan efisiensi dan meningkatkan kecepatan produksi.

“Bank akan dominan. Supply-chain akan menggunakan blockchain untuk efisiensi dan kecepatan,” kata Mevira.

Kedelapan, di 2020, pelaku usaha di Indonesia mulai mendapatkan pendapatan dari data. Adapun, bentuknya mulai dari penjualan data mentah, metrik, dan rekomendasi. Porsinya akan naik menjadi 15% dalam kurun waktu dua tahun dari hampir 2% pada 2017.

Kesembilan, nantinya pada 2021 semua orang akan menjadi developer. Hal itu ditandai dengan munculnya aplikasi spesifik dari perusahaan-perusahaan tradisional. “2021 traditional enterprise punya aplikasinya sendiri.”

Terakhir, kesepuluh, lebih dari separuh perusahaan Indonesia interaksi digitalnya menggunakan open application program interface (API) setidaknya dengan porsi 20% atau naik dari kondisi 2017 dengan porsi 5%.(*)


Sumber: klik di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 151 database, klik di sini
** Butuh 19 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
*** Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
**** Butuh copywriter specialist, klik di sini
***** Butuh content provider, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

15 Kumpulan Data Industri Besi dan Baja di Indonesia

  Duniaindustri.com (Juni 2021) -- Berbagai tantangan dan peluang masih membayangi industri baja nasional. Dengan peranan penting sebagai mother industry, sektor industri baja memiliki potensi perkembangan yang cukup signifikan di Indonesia. Terlebih lagi mengingat Indonesia masih menjadi emerging country yang terus membangun baik infrastruktur maupun segmen konstruksi lainnya. Untuk mengcover  rekam jejak industri ini dalam digital database , siapa market leader, tren pertumbuhan pasar, serta bagaimana peta persaingannya, simak ulasan 15 digital database berikut ini: 1)  Data Trend Harga HRC dan CRC Periode 2016-2021 (Komparasi Harga di China dan Indonesia) 2)  Data Riset Pangsa Pasar Baja Canai Panas atau HRC 2015-2024 (Market Growth Industri Baja) 3)  Riset Data Spesifik Bahan Material Bangunan 2015-2024 (Tren Pertumbuhan Pasar Pasca Covid-19) 4)  Market Outlook 6 Jenis Baja Konstuksi 2015-2024 (Corrugated Steel, Guardrails, Steel Decks, Tower, Transmisi...

Riset Segmentasi Pasar Industri Sepeda 2016-2024

   Duniaindustri.com (Februari 2021) -- Terbukti selama masa pandemi Covid-19, sejumlah sektor industri mengalami penurunan drastis, namun ada beberapa sektor yang justru menuai pertumbuhan. Pandemi telah mengubah landskap bisnis secara sektoral dengan meninggalkan pergeseran perilaku konsumen, termasuk di industri sepeda (bicycle). Untuk membedah trend pertumbuhan serta peta pangsa pasar pemain lokal, tim Duniaindustri.com merilis " Riset Data Spesifik Industri Sepeda Bicycle 2016-2024 (Market Growth Segmentation & Market Leader Database) " pada minggu ketiga Februari 2021 yang menampilkan riset independen, riset data spesifik, data komprehensif, market outlook, dan database digital terlengkap di Indonesia. Riset data ini berisi 38 halaman pdf berukuran 4,38 MB yang dibuat untuk menjadi panduan komprehensif serta referensi bagi investor, korporasi, peneliti, dan berbagai stakeholders secara luas.   Riset data ini dimulai dengan menampilkan ulasan singkat (...

Mengkaji 12 Metodologi Riset Pasar di Sektor Industri

   Duniaindustri.com (Juli 2024) -- Seiring dengan geliat iklim bisnis yang terasa makin cepat di semester II 2024, pelaku industri perlu memperkuat penetrasi pasar dan daya dobrak marketing guna menyongsong prospek pertumbuhan tinggi di era pemerintahan baru. Duniaindustri.com sebagai salah satu startup big data dan market research ikut mendukung hal itu dengan mengupdate digital database yang saat ini mencapai 297 data research di 28 sektor industri. Didukung metodologi yang komprehensif, mulai dari survei lapangan, database exim, direktori database, hingga studi literatur terkini, data research Duniaindustri.com diharapkan menjadi benchmark tersendiri bagi pelaku industri. Tim Duniaindustri.com memperluas cakupan metodologi dan teknik pengumpulan, penelusuran, dan pengolahan data, analisis, kajian independen, serta riset data spesifik dengan 12 komponen utama, yakni: 1. Survei lapangan 2. Kuesioner 3. Market comprehensive database (regulatory source) 4. Market intelligence ...