Langsung ke konten utama

Rencana Impor Beras Menuai Penolakan

Rencana pemerintah untuk melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton mendapat tentangan dari DPR RI. Penolakan tersebut datang dari Komisi IV (bidang pertanian) dan Komisi VI (bidang perdagangan).

Anggota Komisi VI DPR RI Sartono Hutomo menjelaskan jika DPR tidak melarang pemerintah melakukan kebijakan impor, namun hal tersebut harus sesuai dengan kebutuhan riil yang ada saat ini.

“Ketersediaan beras saat ini masih melimpah kenapa pemerintah kembali mewacanakan impor beras,” kata Sartono saat dihubungi, Rabu (29/8).

Sartono menjelaskan jika impor beras tetap dilakukan oleh pemerintah maka hal tersebut akan membuat harga beras yang dimiliki petani lokal juga akan mengalami penurunan secara drastis dan tentunya akan membuat para petani mengalami kerugian yang cukup besar.

“Petani lokal sudah dipusingkan dengan harga pupuk dan pemberantasan hama yang tinggi. Jika beras impor masuk maka mereka akan terbebani dengan persaingan harga murah dari beras impor yang masuk,” jelasnya.

Sartono juga menuturkan jika dibeberapa wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur stok beras masih sangat melimpah. Sehingga pemerintah tak perlu mewacanakan rencana impor beras tersebut.

“Komisi VI akan pertanyakan hal ini ke pemerintah. Nanti akan kami agendakan rencana tersebut,” jelasnya.

Di sisi lain Wakil Ketua Komisi IV DPR Roem Kono mewacanakan akan membuat rapat koordinasi dengan Komisi VI DPR. Rakor ini nantinya bertujuan untuk mencari solusi atas kebijakan impor beras yang akan dilakukan oleh pemerintab.

“Perlu adanya koordinasi antara komisi IV dan VI. Kami di DPR tidak ingin jika kebijakan impor tersebut berjalan dan merugikan petani serta konsumen,” ujar Roem.

Dia juga menuturkan jika kerugian yang dialami oleh petani adalah harga yang jatuh akibat persaingan harga, sementara kerugian bagi konsumen adalah kualitas impor yang dinilainya masih sangat buruk.

“Intinya jangan sampai masuknya beras impor ini membuat rugi petani dan masyarakat. Kalaupun stok beras masih melimpah untuk apa melakukan impor,” tegasnya.(*/)

Sumber: klik di sini

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 159 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi Implementasi Revolusi Industry 4.0 di Indonesia

Data Komprehensif Revolusi Industri 4.0 (Strategi Pengembangan dan Ketenagakerjaan hingga 2025) ini dirilis pada minggu ketiga Mei 2018 menampilkan data komprehensif, tren perkembangan, tahapan perubahan, infografis menarik , terkait revolusi industri 4.0 (strategi pengembangan dan ketenagakerjaan hingga 2025). Dilengkapi dengan komparasi perkembangan industri di negara-negara maju, data komprehensif ini dapat digunakan sebagai referensi strategis guna menentukan arah strategi bisnis ke depan. Data Komprehensif Revolusi Industri 4.0 (Strategi Pengembangan dan Ketenagakerjaan hingga 2025) ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2-7). Perekonomian Indonesia masih tumbuh positif, meski terjadi perlambatan. Masyarakat lebih memilih dalam berbelanja yang seperlunya, walaupun terjadi tren peningkatan dalam aktivitas pelesiran (halaman 2). Upaya perbaikan pemerataan infrastruktur menjadi prioritas pemerintah dengan b

Mengkaji 12 Metodologi Riset Pasar di Sektor Industri

   Duniaindustri.com (Juli 2024) -- Seiring dengan geliat iklim bisnis yang terasa makin cepat di semester II 2024, pelaku industri perlu memperkuat penetrasi pasar dan daya dobrak marketing guna menyongsong prospek pertumbuhan tinggi di era pemerintahan baru. Duniaindustri.com sebagai salah satu startup big data dan market research ikut mendukung hal itu dengan mengupdate digital database yang saat ini mencapai 297 data research di 28 sektor industri. Didukung metodologi yang komprehensif, mulai dari survei lapangan, database exim, direktori database, hingga studi literatur terkini, data research Duniaindustri.com diharapkan menjadi benchmark tersendiri bagi pelaku industri. Tim Duniaindustri.com memperluas cakupan metodologi dan teknik pengumpulan, penelusuran, dan pengolahan data, analisis, kajian independen, serta riset data spesifik dengan 12 komponen utama, yakni: 1. Survei lapangan 2. Kuesioner 3. Market comprehensive database (regulatory source) 4. Market intelligence database

Kumpulan 22 Riset Spesifik Otomotif Jadi Benchmark Peta Persaingan

Di era mobilisasi, digitalisasi, dan konektivitas tinggi, peranan industri otomotif makin ketara meski persaingan di sektor industri ini makin ketat. Betapa tidak, dengan jumlah penduduk 260 juta jiwa, industri otomotif memberikan kontribusi besar bagi perekonomian negeri ini. Untuk merekam seluk beluk industri otomotif di Indonesia,  duniaindustri.com  memiliki sedikitnya 22  data dan riset terkait perkembangan industri otomotif  di Indonesia. Mari kita simak ulasannya berikut ini. 1)  Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil) 2)  Riset Spesifik Market Tren Industri Oli Pelumas 2014-2020 (Tren Pertumbuhan & Pangsa Pasar) 2)  Riset Populasi Jumlah Sepeda Motor 1950-2025 (Market Analysis Provinsi Paling Potensial) 3)  Riset Tren Pasar Oli Motor Per Provinsi 2014-2016 (Proyeksi Market Size 2017) 4)  Riset Spesifik Market Size Industri Oli Pelumas (Tren Penjualan Dua Market Leader) new version 5)  Riset Eksklusif Pasar Oli Pelumas Mob