Perusahaan-perusahaan tekstil di Indonesia pada dua tahun terakhir harus menerapkan strategi-strategi berbeda untuk dapat bertahan dari gejolak global. Perlambatan ekonomi global, perang mata uang, serta kejatuhan harga komoditas menjadi tantangan tersendiri yang mesti dihadapi. PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) , emiten produsen tekstil hulu yang dimiliki salah satu orang terkaya di Indonesia, Sri Prakash Lohia, misalnya memilih strategi mempercepat realisasi ekspansi pabrik baru senilai US$ 40 juta atau setara Rp 556 miliar (kurs Rp13.900 per dolar) di Subang, Jawa Barat. Pembangunan pabrik baru itu tergolong cepat karena membutuhkan waktu hanya tujuh bulan. CEO Indorama Sri Prakash Lohia mengatakan, pembangunan pabrik yang dilakukan ini merupakan pembangunan pabrik tercepat dari sembilan pabrik yang telah terbangun. “Kami tambah lagi satu pabrik di sini. Tujuh bulan sudah bisa diselesaikan. Di mana coba bisa bangun pabrik dengan proses yang cepat,” ujar Lohia. Selain itu, dari be