Langsung ke konten utama

Perubahan Tren Konsumen Semen di Indonesia

Duniaindustri.com (Mei 2018) – Industri semen pada kuartal I 2018 mengalami perubahan yang makin dinamis. Seiring kondisi oversupply, harga semen yang terbentuk di pasar juga mengalami perubahan yang cukup cepat. Terutama di luar Jawa, harga semen ternyata lebih sensitif turun didorong kehadiran pendatang baru. Konsumen semen di luar Jawa juga cenderung tidak loyal terhadap brand tertentu.

Demikian diungkapkan Direktur Utama PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) Gerhard W. Schutz, belum lama ini. Dia menambahkan, meskipun pangsa pasar masih didominasi oleh tiga pemain besar, salah satunya Holcim, pendatang baru telah merebut pangsa pasar yang cukup besar karena kapasitas mereka mayoritas telah selesai pada 2014 –2015.

"Kehadiran pendatang baru juga mendorong harga turun, terutama di daerah di luar Jawa, di mana pelanggan lebih sensitif terhadap harga dan kesetiaan kepada merek cenderung rendah," tutur Gerhard.

Pertumbuhan penjualan semen diperkirakan pulih secara bertahap di tahun-tahun mendatang, dengan tingkat pertumbuhan untuk daerah di luar Jawa diproyeksikan dua kali lebih cepat.

"Kami memahami bahwa persaingan di antara perusahaan bahan bangunan tidak lagi didasarkan pada harga dan kemampuan untuk mengirimkan semen. Untuk mengunggulinya, Holcim menawarkan produk dan solusi inovatif yang disesuaikan dengan konsumen guna meningkatkan kualitas bangunan dan mengurangi biaya konstruksi," paparnya.

Untuk itu, Holcim memperkenalkan inovasi di semua level sebagai keunggulan kompetitif dalam melayani pelanggan sebaik mungkin.

Komisaris Utama PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) Kuntoro Mangunsubroto menuturkan, pasar semen di Indonesia makin kompetitif karena meningkatnya fasilitas produksi. "Dengan total kapasitas terpasang produksi semen di Indonesia yang saat ini mencapai di atas 100 juta ton, sementara permintaan domestik pada 2017 kurang dari 70 juta, maka pemain semen menghadapi pelemahan harga yang tajam di tengah besarnya kelebihan pasokan," ujar Kuntoro, dalam paparannya.

Dalam upaya menembus pasar yang sudah kelebihan pasokan, para pemain baru menawarkan harga jual yang jauh lebih rendah, sehingga margin laba rata-rata perseroan menurun dalam lima tahun terakhir.

"Akibat persaingan dan tekanan harga yang ketat, pada 2017 total aset Holcim turun 0,69% menjadi Rp19,63 triliun, ekuitas turun 10,71% menjadi Rp7,20 triliun, dan penjualan bersih berkurang 0,81% menjadi Rp9,382 triliun," jelasnya.

Oleh sebab itu, ia mengimbau agar manajemen meningkatkan pangsa pasar di tahun-tahun mendatang. Tujuannya, untuk memenangkan pasar melalui inovasi berkelanjutan.

Semen Curah Melonjak

Penjualan semen di Indonesia pada kuartal I 2018 mencapai 15,72 juta ton tumbuh 6,6% dibanding kuartal I 2017 sebanyak 14,75 juta ton. Seiring dengan itu, penjualan semen curah (bulk) melonjak 19% di kuartal I 2018 secara tahunan, terdorong percepatan realisasi ratusan proyek infrastruktur pemerintah.

Seperti diprediksi Duniaindustri.com, pertumbuhan penjualan semen di Indonesia pada kuartal I 2018 didorong peningkatan pesat di daerah Sumatera yang tumbuh 11,7%, persentase pertumbuhan tertinggi secara kawasan di Indonesia. Penjualan semen di Sumatera pada kuartal I 2018 tumbuh menjadi 3,43 juta ton.

Disusul kemudian pasar semen di Kalimantan yang tumbuh 11,5% menjadi 1,03 juta ton pada kuartal I 2017 secara tahunan. Pasar semen di Jawa tercatat tumbuh tertinggi ketiga, dengan persentase pertumbuhan 6,1% menjadi 8,78 juta ton pada kuartal I 2018. Dilanjutkan pasar semen di Sulawesi yang tumbuh 5,9% menjadi 1,27 juta ton.

Realisasi proyek infrastruktur pemerintah yang dipercepat ikut mendorong pasar semen di Indonesia hingga kuartal I 2018. Terbukti, pertumbuhan penjualan semen curah (bulk) melampaui penjualan semen kemasan (bag). Pada kuartal I 2018, pertumbuhan penjualan semen curah melonjak 19% secara tahunan, didorong percepatan realisasi proyek-proyek infrastruktur pemerintah. Lebih detail lagi, lonjakan penjualan semen curah terlihat pada Maret 2018 yang meroket 40% secara tahunan, berdasarkan data yang dikumpulkan dari market leader industri semen.

Sedangkan kenaikan penjualan semen kemasan (bag) lebih tipis, hanya membukukan pertumbuhan 3% di kuartal I 2018. Meski demikian, tim Duniaindustri.com menilai, justru persaingan sengit terjadi di segmen kemasan (bag), mengingat para pemain baru (new comers) gencar melakukan penetrasi pasar dan promosi. Hal ini membuat market leader industri semen terpaksa membuat strategi tandingan untuk menghalang para new comers.

Pada Maret 2018, penjualan semen di Indonesia tumbuh 3,5% menjadi 5,2 juta ton dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya 5,02 juta ton. Pertumbuhan tertinggi penjualan semen pada Maret 2018 tetap dipegang Sumatera dengan persentase pertumbuhan 8,8%, disusul Kalimantan 7%, dan Jawa 4,3%. Sementara pertumbuhan penjualan di Nusa Tenggara dan Maluku – Papua tercatat negatif.(*/)

Sumber: klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi Implementasi Revolusi Industry 4.0 di Indonesia

Data Komprehensif Revolusi Industri 4.0 (Strategi Pengembangan dan Ketenagakerjaan hingga 2025) ini dirilis pada minggu ketiga Mei 2018 menampilkan data komprehensif, tren perkembangan, tahapan perubahan, infografis menarik , terkait revolusi industri 4.0 (strategi pengembangan dan ketenagakerjaan hingga 2025). Dilengkapi dengan komparasi perkembangan industri di negara-negara maju, data komprehensif ini dapat digunakan sebagai referensi strategis guna menentukan arah strategi bisnis ke depan. Data Komprehensif Revolusi Industri 4.0 (Strategi Pengembangan dan Ketenagakerjaan hingga 2025) ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2-7). Perekonomian Indonesia masih tumbuh positif, meski terjadi perlambatan. Masyarakat lebih memilih dalam berbelanja yang seperlunya, walaupun terjadi tren peningkatan dalam aktivitas pelesiran (halaman 2). Upaya perbaikan pemerataan infrastruktur menjadi prioritas pemerintah dengan b

Terbaru, Direktori 640 Perusahaan Minyak Bumi, Gas, Energi, dan Pertambangan (Update 2023)

Database Direktori 640 Perusahaan Minyak Bumi, Gas, Energi, dan Pertambangan (Update 2023)  ini dirilis pada minggu pertama November 2023 menampilkan database terlengkap dan direktori perusahaan paling komprehensif terkait informasi spesifik perusahaan-perusahaan minyak bumi,gas, energi, dan pertambangan di Indonesia. Database direktori ini mencakup 640 perusahaan minyak bumi, gas, energi, dan pertambangan di Indonesia. Database Direktori 640 Perusahaan Minyak Bumi, Gas, Energi, dan Pertambangan (Update 2023) ini merupakan perwujudan layanan big data duniaindustri.com yang menawarkan nilai lebih (value added) bagi penggunanya (user). Database Direktori 640 Perusahaan Minyak Bumi, Gas, Energi, dan Pertambangan (Update 2023) ini berisi nama perusahaan, alamat lengkap, nomor telpon dan fax atau no hp, jumlah tenaga kerja, email, dan kontak PIC. Database Direktori 640 Perusahaan Minyak Bumi, Gas, Energi, dan Pertambangan (Update 2023)  ini terangkum dalam 256 halaman pdf untuk memudahkan p

Kajian Finansial Investasi Pabrik PC Strand dan PC Wire

Riset Data Spesifik Kawat Baja Pratekan 2015-2019 (Tren Pertumbuhan Pasar dan Perhitungan HPP)   ini dirilis awal Juli 2019 menampilkan riset independen, riset data spesifik, data komprehensif, market analisis,   market trend, analisis pertumbuhan pasar, dan outlook   pasar kawat baja pratekan (PC strand dan PC wire), perhitungan harga pokok penjualan (HPP), serta estimasi nilai investasi pabrik. Riset data ini diharapkan dapat menjadi panduan serta referensi bagi investor,   korporasi , peneliti, dan berbagai stakeholders secara luas. Riset ini dimulai dengan menampilkan penjabaran fokus   kajian pasar industri kawat baja pratekan (PC strand dan PC wire)   beserta metodologi yang digunakan (halaman 2). Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan pohon industri baja, letak PC strand dan PC wire sebagai produk baja antara (penghubung antara produk hulu dan hilir) pada halaman 3. Langsung masuk ke inti kajian, pada halaman 4 sampai halaman 6, dijabarkan   riset pasar   kawat baja pratek