Langsung ke konten utama

Teror Bom Bunuh Diri Lemahkan Posisi Rupiah terhadap Dolar

Duniaindustri.com (Mei 2018) – Rangkaian aksi teror dan bom bunuh diri yang mengguncang Indonesia dalam kurun waktu 4 hari terakhir menjadi sentimen negatif bagi rupiah. Kurs mata uang garuda itu menyentuh level tertinggi Rp 14.105/US$ pada Rabu (16/5/2018), mengutip data perdagangan Reuters.

Dari eksternal, dolar AS yang sebelumnya melemah akibat rilis data-data ekonomi AS yang kurang bagus pada pekan lalu, mendapat momentum penguatan kembali dari kenaikan yield treasury AS.

Sementara dari internal, neraca perdagangan Indonesia yang tercatat defisit menambah beban bagi rupiah. Ekspor Indonesia tercatat mengalami peningkatan sebesar 9,01% (year on year) di bulan April, sementara impor melonjak 34,68% yang berdampak pada defisit neraca perdagangan sebesar US$ 1,62 miliar.

Seiring dengan pelemahan rupiah, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menurun. Pada awal perdagangan saham Rabu (16/5), IHSG dibuka anjlok 58,30 poin atau satu persen ke posisi 5.779,80.

Rangkaian aksi teror dan bom bunuh diri yang mengguncang Indonesia dalam kurun waktu 4 hari terakhir benar-benar mengagetkan, karena terjadi saat memasuki bulan Ramadhan. Dimulai dari bom bunuh di Surabaya.

Dilaporkan sedikitnya 11 orang tewas dan 41 korban luka-luka saat rangkaian bom bunuh diri terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur. Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera, mengatakan serangan itu terjadi dalam waktu hampir bersamaan, antara pukul 06.00 hingga 08.00 WIB, Minggu (13/5).

Serangan bom pertama terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Kecamatan Gubeng. Dalam rekaman CCTV yang beredar, terlihat 2 orang sedang berboncengan menaiki sepeda motor menuju gereja. Satu pelaku yang dibonceng terlihat membawa ransel yang diduga berisi bom. Ledakan keras terdengar hingga radius 100 meter.

Serangan bom kedua terjadi di Gereja Kristen Indonesia Jalan Raya Diponegoro, Surabaya. Sejumlah saksi sempat melihat wanita bercadar membawa dua anak balita memasuki halaman gereja. Ibu dan dua anaknya yang berupaya masuk ke ruang kebaktian ini sempat dihalau oleh seorang sekuriti di pintu masuk GKI Jalan Diponegoro Surabaya, sebelum kemudian ketiganya meledakkan diri di halaman gereja.

Serangan bom ketiga terjadi di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno. Saksi mata menuturkan ledakan terjadi dari tempat parkir kendaraan. Diduga serangan bom mobil. Api langsung membumbung tinggi di lokasi kejadian.

Teror ternyata masih berlanjut di Surabaya, Jawa Timur. Pada Senin (14/5/2018), ledakan bom terjadi di depan Mapolrestabes Surabaya, sekitar pukul 08.50 WIB. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengungkapkan kronologi ledakan bom di depan gerbang masuk markas polisi.

Menurut Barung, ledakan terjadi setelah sepeda motor mendekati plang gerbang masuk Mapolrestabes berdasarkan rekaman CCTV di kawasan itu. “Jadi, sebelumnya masuk, ada mobil dulu, kemudian ada motor di belakang kemudian terjadi ledakan, sebelum masuk ke areal lapangan Polrestabes,” tuturnya.

Barung juga menegaskan bahwa ledakan berasal dari sepeda motor. “Kami memastikan ini motor. Di luar areal, di luar mako, sebelum penjagaan itu, sebelum plang masuk, meledak,” tuturnya.

Teror di Riau

Tidak berhenti di situ, aksi terorisme juga berlanjut di Riau. Giliran Markas Polda Riau jadi sasarannya. Kapolda Riau, Irjen Pol Nandang menjelaskan, serangan di Mapolda Riau, Pekanbaru terjadi sekitar Pukul 09.15 WIB, Rabu (16/5/2018). Serangan dilakukan saat polisi bersiap menggelar konferensi pers tentang kasus narkoba.

Nandang mengatakan, sebuah minibus jenis Avanza tiba-tiba menyerobot masuk dan menabrak anggota polisi. Dari mobil kemudian turun sjumlah pelaku bersamurai dan langsung menyerang polisi yang sedang berjaga.

Kapolda Riau menerangkan, pelaku pertama keluar dari mobil saat akan dilakukan pemeriksaan terhadap Avanza tersebut, “Tiba-tiba keluar dari dalam mobil Avanza tersebut seorang laki-laki sambil menggunakan samurai dan mengejar polisi sehingga membacok seorang polisi tersebut. Lalu seorang laki-laki tersebut berhasil dilumpuhkan dengan tembakan oleh polisi yang bertugas,” kata Nandang.

Saat pelaku pertama beraksi, mobil Avanza tersebut melintas di halaman Mapolda Riau. Saat itulah keluar 2 laki-laki dari dalam mobil dan bermaksud menyerang polisi, namun bisa dilumpuhkan. “Mobil tersebut menabrak anggota Polri, namun bisa dihentikan dan diamankan,” kata Nandang.

Sebanyak 4 orang pelaku bisa dilumpuhkan. Tiga tewas di tempat, sedangkan satu pelaku lainnya tewas saat tiba di rumah sakit.

Akibat kejadian ini, satu orang polisi tewas akibat ditabrak mobil, dua orang polisi terluka akibat sabetan samurai di leher dan tangan. Sedangkan satu korban lagi adalah wartawati sebuah televisi swasta nasional.

Nandang mengatakan, pelaku diperkirakan berjumlah 6 orang. Selain 4 orang yang berhasil ditembak mati, dua orang lainnya kabur dan sedang dilakukan pengejaran.(*)

Sumber: klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

15 Kumpulan Data Industri Besi dan Baja di Indonesia

  Duniaindustri.com (Juni 2021) -- Berbagai tantangan dan peluang masih membayangi industri baja nasional. Dengan peranan penting sebagai mother industry, sektor industri baja memiliki potensi perkembangan yang cukup signifikan di Indonesia. Terlebih lagi mengingat Indonesia masih menjadi emerging country yang terus membangun baik infrastruktur maupun segmen konstruksi lainnya. Untuk mengcover  rekam jejak industri ini dalam digital database , siapa market leader, tren pertumbuhan pasar, serta bagaimana peta persaingannya, simak ulasan 15 digital database berikut ini: 1)  Data Trend Harga HRC dan CRC Periode 2016-2021 (Komparasi Harga di China dan Indonesia) 2)  Data Riset Pangsa Pasar Baja Canai Panas atau HRC 2015-2024 (Market Growth Industri Baja) 3)  Riset Data Spesifik Bahan Material Bangunan 2015-2024 (Tren Pertumbuhan Pasar Pasca Covid-19) 4)  Market Outlook 6 Jenis Baja Konstuksi 2015-2024 (Corrugated Steel, Guardrails, Steel Decks, Tower, Transmisi...

Riset Segmentasi Pasar Industri Sepeda 2016-2024

   Duniaindustri.com (Februari 2021) -- Terbukti selama masa pandemi Covid-19, sejumlah sektor industri mengalami penurunan drastis, namun ada beberapa sektor yang justru menuai pertumbuhan. Pandemi telah mengubah landskap bisnis secara sektoral dengan meninggalkan pergeseran perilaku konsumen, termasuk di industri sepeda (bicycle). Untuk membedah trend pertumbuhan serta peta pangsa pasar pemain lokal, tim Duniaindustri.com merilis " Riset Data Spesifik Industri Sepeda Bicycle 2016-2024 (Market Growth Segmentation & Market Leader Database) " pada minggu ketiga Februari 2021 yang menampilkan riset independen, riset data spesifik, data komprehensif, market outlook, dan database digital terlengkap di Indonesia. Riset data ini berisi 38 halaman pdf berukuran 4,38 MB yang dibuat untuk menjadi panduan komprehensif serta referensi bagi investor, korporasi, peneliti, dan berbagai stakeholders secara luas.   Riset data ini dimulai dengan menampilkan ulasan singkat (...

Mengkaji 12 Metodologi Riset Pasar di Sektor Industri

   Duniaindustri.com (Juli 2024) -- Seiring dengan geliat iklim bisnis yang terasa makin cepat di semester II 2024, pelaku industri perlu memperkuat penetrasi pasar dan daya dobrak marketing guna menyongsong prospek pertumbuhan tinggi di era pemerintahan baru. Duniaindustri.com sebagai salah satu startup big data dan market research ikut mendukung hal itu dengan mengupdate digital database yang saat ini mencapai 297 data research di 28 sektor industri. Didukung metodologi yang komprehensif, mulai dari survei lapangan, database exim, direktori database, hingga studi literatur terkini, data research Duniaindustri.com diharapkan menjadi benchmark tersendiri bagi pelaku industri. Tim Duniaindustri.com memperluas cakupan metodologi dan teknik pengumpulan, penelusuran, dan pengolahan data, analisis, kajian independen, serta riset data spesifik dengan 12 komponen utama, yakni: 1. Survei lapangan 2. Kuesioner 3. Market comprehensive database (regulatory source) 4. Market intelligence ...